Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Tuna di lingkungan Pondok Pesantren DDI Babussalam Biak

Biak (07/10/23) – Ikan tuna merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh yakni mencapai 24 – 30 gram protein per 85 gram tuna, dan ikan tuna dapat di olah menjadi banyak bentuk makanan yang lebih menarik. Salah satunya adalah menjadi Abon. Warga pondok khususnya para santri pada umumnya hanya mengonsumsi ikan tuna  dengan cara digoreng, atau mungkin di kuah kuning,sehingga diperlukan pelatihan dalam mengolah produk hasil perikanan. Dengan sumber ikan tuna  yang melimpah di Biak dan masih kurangnya inovasi pengolahan produk ikan tuna maka TIM Pengabdian Kepada Masyarakat IISIP Yapis Biak yang diketuai oleh Iswahyudi,S.IP., M.IP, berinisiatif membuat program Pelatihan pembuatan ikan tuna menjadi abon ikan tuna dengan memenangkan hibah dana pengabdian dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan teknologi pada direktorat pendidikan tinggi dengan skema Pengabdian Berbasis Kepada Masyarakat tahun 2023.

Kegiatan dibuka langsung oleh Rektor IISIP yapis Biak Dr. Hermanu Iriawan ,SE., M.SI sekaligus menyerahkan seperangkat alat produksi Abon Ikan tuna yang meliputi Blender/cooper, Waskom, Panci kukus, Hair net/ penutup kepala, Kain balacu/ serbet, Wajan, Kompor, Mesin parut listrik, Celemek, Piasu, Piasu, Mesin Spiner penisris minyak kapasitas 3 kg, Gelas ukur, Masker, Parang, Sutil, Talenan, Sarung tangan Plastik. 

Hermanu menuturkan “alat produksi abon ikan ini kami serahkan kepada kelompok usaha pondok DDI agar dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha khususnya olahan ikan, dan untuk kedepan agar ditingkatkan serta dikembangkan ,dan kami akan melakukan evaluasi dan pemantauan terkait kelompok usaha ini dimasa mendatang.”

Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada pihak mitra pondok pesantren atas kerjasama yang baik juga kepada tim pengabdian iisip yang telah memenangkan hibah pengabdian kementrian meskipun dengan jalan yang sangat panjang, terimakasih pula kepada dinas perikanan dan kelautan biak yang turut mendukung kegiatan pengabdian dengan mengutus Tim pendamping lapangan usaha perikan semoga kedepan bisa dijalin kerjasama yang lebih intens lagi. 

Dalam pengantar pembuka kegiatan, ketua Tim Pengabdian iswahyudi menyampaikan tahapan kegiatan, bahwa kegiatan ini diawali dengan obserfasi kebutuhan dan kelayakan dilanjutkan dilakukan sosialisasi program dengan menghadirkan pimpinan pondok dan para santri, selanjutnya praktek pengolahan ikan dengan tim pendamping dari dinas perikanan dan akhir dari kegiatan ini adalah muncul usaha kecil baru dilingkungan pondok dengan produk olahan ikan abon terbaik, serta hasil dari kegiatan akan dimuat dalam jurnal pengabdian. 

Hadir pula ketua yayasan DDI Babussalam, H Sukri Mutmal,S.Ag beliau mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IISIP Yapis Biak dengan mendorong warga pondok untuk memiliki jiwa wirausaha terutama dalam pengolahan abon ikan. Kedepan akan menjadi perhatian bagi yayasan untuk mengembangkan usaha tersebut. 
Hadir pula kepala lembaga penelitian dan pengabdian Busyairi ahmad, M.Pd, anggota tim pengabdian salehuddin M.Pd para ustad dan ustazah serta mahasiswa yang turut andil dalam pelaksanakan pengabdian dalam rangka mewujudkan merdeka belajar. 

Kegiatan ini dilakukan di Balai Pondok Pesantren DDI Babussalam Biak pada hari Sabtu 7 Oktober 2023, dengan melibatkan para pembina ustadz-ah serta para santri. Acara dilakukan dengan melakukan demo pembuatan abon dari ikan tuna pilihan. Kemudian para peserta diberi kesempatan untuk mencobanya sendiri. Setelah itu peserta diberikan panduan resep cara pembuatan abon ikan tuna tersebut.

Dalam Pembuatan Abon Ikan ini, digunakan bahan dasar ikan tuna pilihan sebanyak 3,5kg. Pelaksanaan pembuatan abon ikan ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 Jam. Praktek pembuatan abon ikan dimulai dari membersihkan ikan,merebus ikan,setelah direbus ikan dihaluskan,kemudian ikan yang telah haluskan dicampur dengan santan dan bumbu yang kemudian dimasak dengan kompor minyak dengan besar api yang stabil, setlah itu di tiris dengan mesin peniris minyak dan selanjutnya dikemas dengan sangat higienis. Hasil akhir yang didapatkan Warna Abon yang dihasilkan sangat cerah dan gurih.

Peserta kegiatan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan sangat tidak sabar untuk mencobanya dirumah. Dengan program ini diharapkan akan terjadi diversifikasi produk ikan tuna menjadi abon sehingga meningkatkan nilai ekonomi ikan tuna itu sendiri.

by wahyu